Banyak orang tua percaya bahwa tidur bersama anak bisa membuat anak
menjadi manja dan tergantung terhadap orang tua. Namun, penelitian
secara ilmiah membuktikan sebaliknya. Tidur bersama anak memiliki banyak
manfaat baik bagi anak, maupun bagi anggota keluarga secara
keseluruhan.
Berikut 6 manfaat tidur bersama anak seperti dilansir dari laman Sheknows.
1. Mendorong kemandirian
Menurut sebuah penelitian, tidur bersama-sama anak tidak akan
membuat anak menjadi manja, melainkan mereka akan mengembangkan
kemandirian lebih awal dibandingkan anak-anak yang mengalami pemisahan
tempat tidur dengan orang tua. Hal ini dikarenakan mereka tidak
mengalami rasa cemas akibat pemisahan.
“Sangat sulit menemukan anak yang masih mengisap ibu jari atau
mengalami keterikatan pada objek yang memunculkan rasa aman pada
anak-anak yang secara rutin tidur dengan orang tua mereka,” ujar Dr. Jay
Gordon, penulis ‘Good Nights: The Happy Parents’.
2. Membangun harga diri
Anak-anak yang tidur bersama orang tua mereka lebih mudah dalam
meningkatkan kepercayaan diri, mengalami lebih sedikit masalah perilaku,
kuat dalam menghadapi tekanan, dan lebih bahagia dalam kehidupan.
Mereka juga lebih mungkin tidak menderita gangguan stres dibanding
anak-anak yang tidur secara terpisah dengan orang tua mereka.
3. Meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
Selain mengalami perkembangan positif secara mental, mereka juga mengalami pertumbuhan fisik yang lebih baik.
“Selama tiga puluh tahun mengamati kebiasaan tidur bersama orang
tua, kami memperhatikan manfaat medis yang menonjol, bayi-bayi
berkembang tidak hanya secara fisik lebih besar, tetapi juga secara
keseluruhan berkembang, secara emosional, secara fisik, dan
intelektual,” ujar dokter anak Dr. William.
Menurutnya, hal ini bisa jadi karena ‘kekuatan’ sentuhan dari orang tua yang merangsang pertumbuhan.
4. Mengurangi gangguan stres dan depresi
Psikiater dari Universitas Harvard, Michael Commons, telah
menemukan bahwa bayi yang tidur sendirian berisiko mengalami gangguan
stres dan depresi. Sedangkan, bayi yang tidur bersama orang tua memiliki
keselarasan dengan sang ibu.
Kedekatan ibu dan bayi mampu membantu pernapasan, kenyamanan tidur,
pola gairah, detak jantung, dan suhu tubuh bayi. Bayi yang dibiarkan
menangis sendirian mengalami peningkatan kadar hormon stres kortisol,
yang menyebabkan kerusakan pada perkembangan otak. “Ini membuat anak
Anda lebih rentan terhadap efek stres, lebih rentan terhadap penyakit,
termasuk penyakit mental dan membuatnya lebih sulit untuk pulih dari
penyakit,” jelas Commons.
5. Lebih mudah bagi ibu menyusui
Ibu menyusui yang ikut tidur dengan bayi mereka cenderung memiliki
waktu istirahat yang lebih baik. Karena, mereka tidak harus meninggalkan
tempat tidur untuk menyusui bayi mereka. Pola tidur mereka pun
cenderung tidak terganggu. Mereka juga merasa lebih waspada dan fokus di
siang hari.
6. Meningkatkan kedekatan keluarga
Anak-anak yang tidur bersama orang tua mereka mengembangkan ikatan
yang erat dengan keluarga mereka, memiliki hubungan dan kebahagiaan
dibandingkan anak-anak yang tidur sendirian.
Tidur bersama-sama memberikan waktu ekstra setiap hari bagi anggota
keluarga untuk berbagi cinta, dan memelihara momen kedekatan.
Tapi, pada usia dua tahun, mulailah ajarkan anak untuk tidur di
kamarnya sendiri. Mulailah secara perlahan karena pada dasarnya mereka
sudah siap untuk tidur secara terpisah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar