Rabu, 23 Januari 2013

PENYEBAB SERING TERJADINYA GEMPA DI INDONESIA
Gempa bumi adalah pergerakan tanah secara tiba-tiba yang terjadi di bumi hingga menimbulkan getaran yang dinyatakan dalam skala richter. Secara umum, gempa bumi dibedakan menjadi beberapa bagian berdasarkan faktor utama penyebab terjadinya gempa tersebut, yaitu:

Didalam bumi ada beberapa lempengan dunia yang terus bergerak saling menyeimbangkan satu sama lain. Dalam proses penyeimbangan ini menyebabkan terjadinya pergesekan yang mengakibatkan gempa TEKTONIK. Sedangkah akibat adanya aktifitas tektonik ini akan dapat memicu gunung api aktif bereaksi untuk menyeimbangkan juga yang nantinya akan menyebabkan gempa VULKANIK.

Bisa kalian lihat sendiri garis yang berwarna kuning ini adalah lempengan dunia yang terus bergerak dan bergesekan untuk mencari keseimbangan dan tanpa disengaja lempengan ini tepat berada di wilayah Indonesia dan sebagian Jepang. Maka dari itu yang sering mengalami gempa dan tsunami sebenarnya adalah Indonesia dan Jepang inilah awal mula teorinya mengapa sering terjadi gempa di Indonesia.



Disini lebih jelas lagi dimana kalian bisa melihat dengan jelas letak lempengan dan gunung api aktif yang berada diwilayah sekitar lempengan, memang harus diakui bahwa Indonesia adalah daerah rawan gempa tektonik dan vulkanik, sayangnya tidak ada alat prediksi yang sangat akurat kapan dan dimana gempa akan terjadi, tentunya di sepanjang lempengan itu adalah daerah yang rawan gempa.














Lalu mengapa terjadi tsunami dan kadang tidak terjadi tsunami? tsunami yang kita kenal dengan sebutan lain “pembunuh yang sangat diam / Silent killer” karena memang gejala awalnya sangat kecil. Tsunami terjadi apabila terjadi pergesekan lempengan didasar laut yang dapat memicunya. Misalnya: Terjadi patahan akibat penyeimbangan lempeng maka gejala awal yang terjadi adalah gempa tektonik, terkadang akibat penyeimbangan ini salah satu lempeng akan masuk dan salah satu lempeng akan keluar ke permukaan sehingga menyebabkan air akan mencari keseimbangan juga, perlu di ketahui zat cair seperti air akan selalu mencari tempat terendah dan menyesuaikan dataran permukaannya karena di pengaruhi oleh medan grafitasi bumi. Contoh mudahnya masukkan tangan kalian ke dalam bak mandi lalu hentakkan tangan kalian ke atas maka air akan beriak bergerak mencari keseimbangan, dalam hal ini gelombang dalam skala besar ini yang disebut sebagai tsunami.
  • Gempa Tektonik. Ini merupakan tipe gempa yang paling sering terjadi dan yang paling banyak menimbulkan kerusakan bahkan korban jiwa. Gempa ini terjadi akibat dari pergerakan lempeng tektonik bumi yang terjadi secara tiba-tiba, sehingga menimbulkan getaran hingga dipermukaan bumi. Pada gempa tektonik, tidak semua bagian pada permukaan bumi ini berpotensi terjadi gempa tersebut, melainkan lebih sering terjadi pada daerah atau wilayah pertemuan antara lempeng tektonik bumi baik didarat ataupun dilautan. Lempeng tektonik bumi memang selalu berberak (30mm - 70mm per tahun) dan apabila lapisan batuan atau tanah yang terdapat pada kerak bumi sudah tidak dapat menahan pergerakan tersebut, maka akan terjadi slip dan patahan sehingga energi yang besar akibat tumbukan dari lempeng tersebut terlepas secara tiba-tiba. Akibat dari hal tersebut akan terjadi getaran hingga kepermukaan bumi, dan apabila getaran tersebut terjadi dalam sekala besar, maka dampaknya akan sangat merusak terutama pada bangunan-bangunan dan juga dapat menimbulkan korban jiwa. Dan ada efek lain yang dampaknya juga sangat besar dari gempa type ini, yaitu Tsunami. Apabila gempa ini terjadi dilautan, pergerakan tanah yang terjadi secara tiba-tiba didasar laut dapat menyebabkan air laut bergejolak dan menimbulkan gelombang besar dipantai yang dapat memiliki ketinggian hingga puluhan meter.
  • Gempa Vulkanik. Sesuai dengan namanya, gempa ini terjadi akibat dari aktivitas gunung berapi, walaupun hal ini jarang terjadi dan apabila terjadi skala dari gempa ini tidak sebesar gempa tektonik. Apabila sebuah gunung berapi mengalami peningkatan aktivitas hingga terjadi letusan, pergerakan magma pada perut bumi disekitar gunung tersebut akan mengalami peningkatan dan hal inilah yang menyebabkan getaran-getaran pada tanah yang disebut gempa vulkanik.
Seperti halnya gempa tektonik, gempa ini dapat terjadi hanya dibeberapa bagian bumi yang disekitarnya terdapat gunung berapi aktif (daerah ring of fire).






Gempa longsoran. Gempa bumi ini terjadi apabila terjadi longsoran tanah atau tebing didaerah pegunungan atau perbukitan dan sangat jarang terjadi. Walaupun skala gempa ini kecil, namun gempa ini dapat terjadi di daerah manapun yang wilayahnya berbukit dan memiliki struktur tanah yang labil. Tsunami juga dapat terjadi akibat dari gempa ini, yaitu apabila longsoran dari gunung, bukit ataupun tebing terjadi dilaut. Hal ini pernah terjadi di Indonesia saat gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Letusan gunung tersebut sangat besar sehingga mengakibatkan longsoran yang besar dari gunung tersebut. Karena gunung tersebut berada ditengah laut, maka material longsoran tersebut jatuh ke laut dan mengakibatkan air laut bergejolak dan menimbulkan tsunami setinggi 30-36 meter dipesisir Jawa bagian barat dan Sumatra bagian selatan dan tercatat lebih dari 30.000 nyawa manusia melayang akibat bencana tersebut.
  • Gempa Tumbukan. Batu meteor besar yang jatuh di daratan di permukaan bumi juga dapat menimbulkan gempa bumi. Hal ini sangat jarang terjadi dan apabila memang terjadi, efek kerusakan yang ditimbulkan dapat sangat besar tergantung dari besar batu meteor yang jatuh tersebut.
Selain beberapa penyebab diatas, gempa bumi juga dapat terjadi akibat dari ulah manusia. Gempa bumi ini antara lain gempa akibat dari ledakan bahan peledak (bom) yang sengaja diledakkan sehingga menimbulkan gempa bumi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments System

Disqus Shortname

Disqus Shortname

Comments system